Pengertian Harta yang Berkah adalah harta kekayaan yang membawa kebaikan bagi diri, keluarga, dan orang lain.
Kata BERKAH (barokah, berkat) sendiri memiliki dua arti: (1) tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan (2) kebaikan yang berkesinambungan.
Menurut Syekh Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, asal makna berkah ialah “kebaikan yang banyak dan abadi".
Menurut Imam Ghazali, nerkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni “bertambah-tambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79).
Harta, kekayaan, atau rezeki yang berkah adalah harta yang bertambah dan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat.
Untuk mencapainya, ada dua jalan, yakni:
- Mendapatkannya dengan cara halal, tidak curang atau batil. Harta hasil mencuri, maling, korupsi, pungli, tentu tidak akan berkah.
- Membersihkannya dari hak orang lain (dikeluarkan zakatnya) serta menginfakkannya di jalan Allah dengan cara infak, sedekah, atau wakaf.
Selain itu, agar harta berkah, kita harus menjadikan harta sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai harta habis dikonsumsi di dunia, tanpa menabungkannya berupa pahala di akhirat kelak --yakni dengan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf).
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 261)
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Baqarah ; 245).
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah, dan tidaklah Allah menambah bagi hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang yang berlaku tawadlu’ karena Allah melainkan Dia akan meninggikannya.” (HR. Muslim).
"Sesungguhnya harta itu indah dan manis. Barangsiapa menyambutnya dengan murah hati (ridha), maka ia akan memperoleh berkah. Dan barangsiapa mengambilnya dengan tamak serta curang, maka ia tidak akan memperoleh berkah. Ia seperti orang yang makan, tapi tidak pernah kenyang." (HR Muslim).
Demikian ulasan ringkas tentang harta yang berkah dan cara meraihnya. Berbahagialah orang yang banyak harta dan menggunakannya sebagai sarana ibadah dan menebar kebaikan, termasuk donasi untuk dakwah dan perjuangan kaum Muslim menegakkan agama Allah SWT (Islam). Wallahu a’lam bish-shawabi.*