Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah.
Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.
Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman.