Bekerja saja tidak cukup untuk mendapatkan rezeki. Rezeki harus dijemput dengan sejumlah amal kebaikan agar lancar.
ALLAH SWT menjanjikan semua makhluk-Nya akan mendapatkan rezeki. Bahkan, rezeki itu sudah ditentukan oleh-Nya ketika seorang manusia masih dalam kandungan ibunya.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS Hûd [11]: 6).
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Ankabût [29] : 60)
Namun demikian, bukan berarti kita boleh tinggal diam menunggu rezeki “jatah” kita. Rezeki itu harus dijempit, diburu, atau dicari dengan bekerja, doa, ikhtiar, dan tawakal, plus sejumlah amal saleh untuk memperlancar datangnya rezeki tersebut.
“Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya” (QS al-Najm [53]: 39).
Amalan Pembuka Rezeki
Berikut ini beberapa amalan pembuka rezeki, yakni adalah menolong kaum dhuafa, membantu memenuhi kebutuhan orang lain, gemar bersedekah, dan tawakal, selain bekerja. Jadi, bekerja saja tidak cukup. Rezeki harus dijemput dengan sejumlah amal kebaikan agar lancar.1. Menolong Sesama
“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (HR. Bukhari).
“Siapa yang menunaikan kebutuhan saudaranya, maka Allah akan menunaikan hajatnya (kebutuhannya)” (HR. Muslim).
2. Gemar Sedekah
“Kunci rezeki hamba itu ditentang ‘Arasy yang dikirim oleh Allah Azza Wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka barangsiapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain (sedekah), niscaya Allah membanyakkan baginya dan siapa yang menyedikitkan (kikir, tidak suka berderma), niscaya Allah menyedikitkan baginya” (HR. Ad-Daruquthni dari Anas r.a.)
3. Tawakal
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Thalaq: 3)
“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki. Ia pagi hari dalam keadaan lapar dan petang hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.).
Demikian amalan pembuka rezeki. Semoga Allah SWT memberi kita kekuatan untuk mengamalkannya. Amin...! Wallahu a’lam bish-shawabi.*