Selasa, 27 Maret 2018

Ucapan Selamat Lebaran Hari Raya Idul Fitri

- Islam Berdikari - Assalamualaikum sahabat Islam Berdikari? Kali ini Islam Berdikari akan membagikan tulisan terbaru lagi. Tulisan ini berjudul Ucapan Selamat Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Silahkan dibaca, lalu jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini. Langsung saja disimak baik-baik ya tulisan ini.

Pada saat lebaran Hari Raya Idul Fitri tiba setelah melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan sebulan penuh, Masyarakat di Indonesia pada umumnya memiliki kebiasaan yaitu memberikan ucapan selamat lebaran pada hari raya idul fitri dengan beragam isi ucapan yang kebanyakan adalah Minal ‘Aidin wal Faizin mohon maaf lahir dan batin setelah melaksanakan ibadah sholat sunah Idul Fitri.

Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dilakukan saat berjumpa dengan sanak keluarga kerabat dan tetangga sesama muslim, dan sudah menjadi kebiasaan untuk saling berkunjung untuk saling maaf memaafkan.

Lalu bagaimana dengan para sahabat nabi pada jaman dahulu bila saling bertemu yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menyikapi datangnya Hari Raya Idul Fitri ini?

Al-Hafiz Ibnu Hajar mengatakan : Dari Jubair bin Nufair; beliau mengatakan, “Dahulu, para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila saling bertemu pada hari raya, saling mengucapkan,

َتقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ
Taqabbalallahu minna wa minkum
Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.

Ucapan Selamat Lebaran Hari Raya Idul Fitri
Ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri 2014 1435H Taqabbalallahu minna wa minkum

Masih banyak lagi riwayat yang menyatakan untuk para sahabat mengucapkan "Taqabbalallahu minna wa minkum" saat bertemu setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, dan kesemuanya hampir sama saja dalam mengucapkannya.

Namun sahabat belajar islam ada sebagian ulama seperti Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin Rahimahullah yang menyatakan bahwa jabat tangan, saling berpelukan dan saling mengucapkann selamat setelah shalat ‘ied Fitri yang berbeda selama dilakukan dalam rangka ‘adat (kebiasaan), memuliakan dan penghormatan tidak mengapa. Paling terpenting adalah pada bulan Ramadhan melaksanakan kewajiban Ibadah Puasa selama sebulan penuh dengan menghindari hal-hal yang membatalkan puasa serta mengisi dengan berbagai kegiatan ibadah baik yang wajib maupun yang sunah secara maksimal dengan niat mencari Ridho Allah dan semoga kita semua mendapatkan predikat muslim yang beriman dan bertaqwa.
Disqus Comments