Senin, 06 Januari 2014

Saat Sujud Dahi Terhalang Rambut

- Islam Berdikari - Assalamualaikum sahabat Islam Berdikari? Kali ini Islam Berdikari akan membagikan tulisan terbaru lagi. Tulisan ini berjudul Saat Sujud Dahi Terhalang Rambut. Silahkan dibaca, lalu jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini. Langsung saja disimak baik-baik ya tulisan ini.

sujud dalam shalat
Apa benar kalau kita sujud dalam shalat, rambut itu tidak boleh menghalangi jidat (dahi) dengan tempat sujud kita? Kebetulan saya kala sholat ga’ pake peci. mksh.

JAWAB: Ada dua pendapat. Pendapat pertama, rambut, pakaian, mukena, kain, atau peci atau apa pun tidak boleh menghalangi/menutupi dahi saat sujud.  Ini pendapat madzhab Syafi’iyah dan salah satu riwayat pendapat Imam Ahmad. Berdasarkan hadits:

Sesungguhnya Rasulullah Saw menyuruh sujud dengan tujuh anggota badan. Beliau melarang melapisi dahinya dengan rambutnya atau pakaiannya.” (HR. Syafi’i).

Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, Imam At-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan lain-lain.

Pendapat kedua, ini pendapat mayoritas ulama, dibolehkan sujud dalam keadaan anggota sujudnya tertupi pakaian yang dikenakan ketika shalat. Seperti, sujud dalam keadaan peci menutupi dahi. Ini pendapat madzhab Hanafiyah, Malikiyah, dan Hambali– dan pendapat para ulama sebelum masa mereka, seperti Atha’, Thawus, an-Nakha’i, asy-Sya’bi, al-Auza’i, dsb. Pendapat kedua ini insya Allah lebih kuat berdasarkan beberapa dalil berikut:

"Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Kami pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di hari yang sangat panas. Jika ada sahabat yang tidak mampu untuk meletakkan dahinya di tanah, mereka membentangkan ujung bajunya, kemudian bersujud." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat dengan satu pakaian, yang beliau gunakan untuk membungkus dirinya. Beliau gunakan ujung-ujung pakaiannya untuk menghindari panas dan dinginnya tanah" (HR. Ahmad dan dinilai hasan li ghairihi oleh Syuaib al-Arnauth). Wallahu a’lam.*
Disqus Comments